Kelebihan dan Kekurangan Bata Ringan sebagai Bahan Bangunan serta Solusinya
Indonesia berada di wilayah pergerakan lempeng bumi sehingga sangat rawan gempa. Maka dari itu diperlukan pembangunan yang sesuai dengan kondisi alam tersebut. Banyak masyarakat beralih mengganti bahan bangunan kepada yang memiliki massa lebih ringan seperti bata ringan atau hebel yang menjadi alternatif dari bata merah.
Untuk lebih memahami bata ringan. Simak sampai selesai!
Kelebihan Bata Ringan
Bata ringan adalah batu bata yang memiliki berat jenis lebih ringan daripada bata pada umumnya yaitu berkisar antara 600-1800 kg/m3. Disisi lain bata ringan memiliki kekuatan tekan antara 1 MPa sampai 15 MPa yang artinya lebih tahan terhadap tekanan. Bata ringan yang digunakan untuk proyek bangunan tinggi (high rise building) secara signifikan mengurangi berat sendiri bangunan, yang selanjutnya berdampak kepada perhitungan pondasi. Dengan kata lain, bata ringan baik untuk bangunan tinggi maupun high risk building.
Bata ringan dibuat dengan menggunakan bahan aditif, seperti bubuk alumina yang memproduksi gas saat beton masih keadaan plastis atau dengan menggunakan agregat yang memiliki densitas kecil, misalnya batu apung, abu vulkanik, dan batuan diatomit yang merupakan agregat alam yang banyak digunakan. Selain itu juga dapat digunakan bahan-bahan sisa seperti fly-ash. Teknologi bata ringan ini sudah ada sejak tahun 1907 di Inggris.
Kelebihan bata ringan yaitu:
- Material lebih halus dan lebih ringan
Berat massa bata ringan lebih ringan dibanding bata lainnya. Permukaannya juga lebih rata dan halus - Lebih kuat menahan berat bangunan
Bata ringan mampu menahan berat dua kali lipat yaitu 40,78 kg/cm2 dari pada bata merah 25,49 kg/cm2 - Tidak mudah rembes
Daya serap bata ringan terhadap air rendah. Sehingga lebih mampu menahan beban struktural dan tidak mudah lapuk. - Proses pemasangan lebih cepat
Karena permukaan bata ringan yang lebih halus dan rata, bata ringan lebih mudah disusun daripada bata merah dan batako press. - Lebih tahan terhadap guncangan gempa
Bata ringan mmeiliki kekuatan seperti beton dan massa yang ringan. Sehingga memenuhi standar bahan bangunan yang tahan terhadap gempa - Proses finishing lebih mudah
Permukaan bata ringan yang halus tidak memerlukan lapisan plester yang terlalu tebal. Selain itu, dapat langsung di cat jika menginginkan model dinding ekspos - Menghemat biaya pembangunan
Harga bata ringan memang lebih mahal dari pada mata merah namun dapat menghemat biaya plesteran hingga 50 persen. Pemasangan bata ringan yang lebih mudah dan cepat juga menghemat biaya harian pekerja bangunan

Kekurangan Bata Ringan
Bata ringan membutuhkan semen khusus sebagai perekatnya. Selain itu, dibutuhkan keahlian khusus dari pekerja bangunan untuk merekatkan bata ringan dengan benar.
Solusi atas Kekurangan Bata Ringan
Tidak perlu khawatir! Kamu bisa tonton tutorial merekatkan bata ringan dengan benar, serta cara mengolah semen mortar perekat bata ringan dengan baik, dalam video ini
LBM 116 adalah perekat tipis berbasis semen dengan formulasinya dengan bahan kimia dan teknologi dari Jerman mampu mengubah karakteristik semen yang keras dan getas menjadi kuat namun lentu dan fleksibel. Sangat kuat merekatkan bata ringan, dan mampu beradaptasi dengan pergerakan tanah dengan sifat lentur dan fleksibelnya. Mampu menunjang kekuatan bata ringan dalam menahan beban bangunan. Sangat cocok untuk pengerjaan bangunan tinggi dan high risk building.
Produk Lemkra dengan German Technology menjamin kualitas dan mendukung kemajuan teknologi di industri material bangunan maupun arsitektur di Indonesia. Demi berdirinya bangunan kokoh yang siap menghadapi cuaca maupun keadaan alam di Indonesia.
Terimakasih sudah membaca sampai tuntas. Build It Right!